Pages

Senin, 20 Mei 2013

CERPEN "LOLIPOP"



LOLIPOP
By : Anita Diar Farukhi
            Dengan berlinang air mata aku terus menatap batu nisan bertuliskan Sherly Regina Putri. Yang tak lain adalah sahabatku sendiri. Sahabat yang tak akan mungkin bisa menemaniku lagi di dunia ini. Aku membersihkan makam Sherly lalu aku menghiasnya dengan menaburkan bunga di atas makamnya.
            Masih tergambar jelas dalam ingatanku kejadian itu. Kejadian yang tak pernah terfikirkan  olehku dan tak pernah aku membayangkan hal itu akan terjadi. Tiga bulan yang lalu ...
                                                            ***
7 januari 2009
            Aku melihat Sherly duduk sendiri di bangku taman. Ia terlihat termenung sendiri. Ku langkahkan kakiku untuk  menghampirinya
            “hai Sher” sapaku
            “iya Kiran” jawabnya
            “kenapa Sher? Kok lemes banget sih”
            “haha enggak kok Ran, perasaan kamu aja kali”
            “hehe iya kali yah. Ngapain kamu duduk disini sendirian?”
            “lagi pengen ajah hehehe”
            “ohh ya Sher, hmmmm nanti temenin aku ya?”
            “boleh, kemana Ran?”
            “cari permen lolipop”
            “buat apa lolipop?” tanyanya penasaran
            “ngga buat apa-apa sih, tapi aku lagi pengen banget makan lolipop, temenin yah”
            “iya deh iya” kata Sherly sambil tersenyum
            Sorenya Sherly datang ke rumahku. Ia mengenakan celana jeans hitam panjang dan baju polos berwarna kuning. Serta pita berwarna kuning menempel di rambut lurusnya yang panjang.
            “ciyeee cantik banget Sherly”
            “hahaha apaan sih,makasih deh
            Lalu aku dan Sherly pun berjalan menyusuri jalanan kota. Kanan kiri banyak toko-toko tapi tak ada satu toko pun ku lihat yang menjual lolipop.
            Tak terasa dua jam sudah aku dan Sherly berjalan kaki mencari lolipop. Tapi aku belum juga mendapatkannya.
            “biasanya lolipop adanya di alun alun kalo malam neng” kata salah satu karyawan toko kue ini
            “oh gitu, iya udah makasih bang” jawabku
Kemudian aku dan Sherly berjalan meninggalkan toko kue itu. Kami kembali lagi menyusuri sepanjang jalanan kota.
            “huffttt susah banget sih cari lolipop” kataku kesal
            “sabar ya Kiran kita pasti bisa dapet lolipop yang kamu mau kok”
            “ iya sher makasih ya”
            “kita istirahat dulu aja yuk! Kita minum dulu” ajak Sherly
            “iya Sher”
            Aku dan Sherly istirahat sejenak sambil menikmati jus mangga di sebuah café kecil.
            “gimana kalo ngga dapet lolipop yah, aku pengen banget makan lolipop” kataku sedih
            “capek juga” tambahku
            “kamu tunggu sini aja ya” sahut Sherly
            “kamu mau kemana?” tanyaku
            “mau lanjut cari lolipop. Kamu kan capek jadi kamu tunggu disini aja, biar aku yang cari” Ucap Sherly seraya melangkahkan kakinya untuk kembali mencari lolipop.
“kamu nggak apa apa sendirian?”
            “nggak apa apa kok Ran” jawab Sherly
            “iya udah deh, makasih ya Sher”
            “sama sama Kiran, tunggu ya” kata Sherly sambil melambaikan tangan
            Setengah jam kemudian aku melihat Sherly di seberang jalan. Ia membawa lolipop besar berbentuk hati
            “Kiran lihat aku bawa apa” teriak Sherly dari seberang jalan
            “ayyyeeee akhirnya dapat juga lolipopnya” kataku sambil meloncat kegirangan
            Sherly berlari kecil menghampiriku.Tetapi saat  Sherly menyebrang jalan dari arah kanan jalan terlihat sebuah mobil yang melaju sangat kencang. Lelaki yang menyetir mobil itu terlihat bersusah payah mengendalikan kecepatan mobilnya.
Seketika aku berteriak “Sherly awaaaassssssss !!!!!!“
Braaaaakkkkkkkkkkkkkk !!!!!!!!
Aku tertegun melihatnya. Mobil itu tak bisa dikendalikan. Kurasakan seluruh tubuhku gemetar. Aku berlari menghampiri Sherly yang tergeletak di jalan. Aku histeris melihat tubuh Sherly yang penuh darah. Tangan Sherly masih menggenggam lolipop, lolipop yang telah hancur berkeping keping.
                                                ***
Aku tersadar dari lamunanku. Tak terasa aku sudah satu jam berada di depan makam Sherly. Aku mengusap air mataku yang terus menetes. Tangan kananku mengelus ngelus nisan makam Sherly. Dalam hati aku berkata “Sherly, kamu sahabat terbaikku. Aku yakin Tuhan pasti memberikan tempat terindah untukmu disana”



0 komentar:

Posting Komentar

Senin, 20 Mei 2013

CERPEN "LOLIPOP"

Diposting oleh Unknown di 22.50

LOLIPOP
By : Anita Diar Farukhi
            Dengan berlinang air mata aku terus menatap batu nisan bertuliskan Sherly Regina Putri. Yang tak lain adalah sahabatku sendiri. Sahabat yang tak akan mungkin bisa menemaniku lagi di dunia ini. Aku membersihkan makam Sherly lalu aku menghiasnya dengan menaburkan bunga di atas makamnya.
            Masih tergambar jelas dalam ingatanku kejadian itu. Kejadian yang tak pernah terfikirkan  olehku dan tak pernah aku membayangkan hal itu akan terjadi. Tiga bulan yang lalu ...
                                                            ***
7 januari 2009
            Aku melihat Sherly duduk sendiri di bangku taman. Ia terlihat termenung sendiri. Ku langkahkan kakiku untuk  menghampirinya
            “hai Sher” sapaku
            “iya Kiran” jawabnya
            “kenapa Sher? Kok lemes banget sih”
            “haha enggak kok Ran, perasaan kamu aja kali”
            “hehe iya kali yah. Ngapain kamu duduk disini sendirian?”
            “lagi pengen ajah hehehe”
            “ohh ya Sher, hmmmm nanti temenin aku ya?”
            “boleh, kemana Ran?”
            “cari permen lolipop”
            “buat apa lolipop?” tanyanya penasaran
            “ngga buat apa-apa sih, tapi aku lagi pengen banget makan lolipop, temenin yah”
            “iya deh iya” kata Sherly sambil tersenyum
            Sorenya Sherly datang ke rumahku. Ia mengenakan celana jeans hitam panjang dan baju polos berwarna kuning. Serta pita berwarna kuning menempel di rambut lurusnya yang panjang.
            “ciyeee cantik banget Sherly”
            “hahaha apaan sih,makasih deh
            Lalu aku dan Sherly pun berjalan menyusuri jalanan kota. Kanan kiri banyak toko-toko tapi tak ada satu toko pun ku lihat yang menjual lolipop.
            Tak terasa dua jam sudah aku dan Sherly berjalan kaki mencari lolipop. Tapi aku belum juga mendapatkannya.
            “biasanya lolipop adanya di alun alun kalo malam neng” kata salah satu karyawan toko kue ini
            “oh gitu, iya udah makasih bang” jawabku
Kemudian aku dan Sherly berjalan meninggalkan toko kue itu. Kami kembali lagi menyusuri sepanjang jalanan kota.
            “huffttt susah banget sih cari lolipop” kataku kesal
            “sabar ya Kiran kita pasti bisa dapet lolipop yang kamu mau kok”
            “ iya sher makasih ya”
            “kita istirahat dulu aja yuk! Kita minum dulu” ajak Sherly
            “iya Sher”
            Aku dan Sherly istirahat sejenak sambil menikmati jus mangga di sebuah café kecil.
            “gimana kalo ngga dapet lolipop yah, aku pengen banget makan lolipop” kataku sedih
            “capek juga” tambahku
            “kamu tunggu sini aja ya” sahut Sherly
            “kamu mau kemana?” tanyaku
            “mau lanjut cari lolipop. Kamu kan capek jadi kamu tunggu disini aja, biar aku yang cari” Ucap Sherly seraya melangkahkan kakinya untuk kembali mencari lolipop.
“kamu nggak apa apa sendirian?”
            “nggak apa apa kok Ran” jawab Sherly
            “iya udah deh, makasih ya Sher”
            “sama sama Kiran, tunggu ya” kata Sherly sambil melambaikan tangan
            Setengah jam kemudian aku melihat Sherly di seberang jalan. Ia membawa lolipop besar berbentuk hati
            “Kiran lihat aku bawa apa” teriak Sherly dari seberang jalan
            “ayyyeeee akhirnya dapat juga lolipopnya” kataku sambil meloncat kegirangan
            Sherly berlari kecil menghampiriku.Tetapi saat  Sherly menyebrang jalan dari arah kanan jalan terlihat sebuah mobil yang melaju sangat kencang. Lelaki yang menyetir mobil itu terlihat bersusah payah mengendalikan kecepatan mobilnya.
Seketika aku berteriak “Sherly awaaaassssssss !!!!!!“
Braaaaakkkkkkkkkkkkkk !!!!!!!!
Aku tertegun melihatnya. Mobil itu tak bisa dikendalikan. Kurasakan seluruh tubuhku gemetar. Aku berlari menghampiri Sherly yang tergeletak di jalan. Aku histeris melihat tubuh Sherly yang penuh darah. Tangan Sherly masih menggenggam lolipop, lolipop yang telah hancur berkeping keping.
                                                ***
Aku tersadar dari lamunanku. Tak terasa aku sudah satu jam berada di depan makam Sherly. Aku mengusap air mataku yang terus menetes. Tangan kananku mengelus ngelus nisan makam Sherly. Dalam hati aku berkata “Sherly, kamu sahabat terbaikku. Aku yakin Tuhan pasti memberikan tempat terindah untukmu disana”



0 komentar on "CERPEN "LOLIPOP""

Posting Komentar

 

Everything | Copyright 2009 - Designed by Gaganpreet Singh